Jalan-jalan Murah Pulau Untung Jawa

Iseng, ingin melepas penat sambil merasakan angin laut, saya berangkat ke kepulauan seribu, dan mencari yang paling murah sekaligus fleksibel. Akhirnya Pulau Untung Jawa menjadi tujuannya.

Lewat Tanjung Pasir bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi, yang bisa diparkirkan ditempat dekat pelabuhan.

Kalau naik kendaraan umum dari jakarta, bisa ditempuh dengan busway tujuan kalideres (Rp 3500) selanjutnya naik angkot jurusan kota bumi turun di Pintu air (Rp 4000), dari Pintu air menuju Kampung melayu (Rp 4000) dan dari Kampung melayu ke Tanjung Pasir (Rp 5000).

Menyebrang Pulau dengan kapal nelayan cukup (Rp 10000). Perjalanan dengan perahu nelayan memakan waktu kira-kira 30 menit.

Waktu itu saya dari jakarta sampai Tanjung Pasir kira-kira 2jam perjalanan, sampai disana jam 6 sore dan untungnya masih ada perahu yang ke pulau.

Pulau Untung Jawa adalah sebuah pulau berpenduduk, disana terdapat sebuah perkampungan yang menurut saya cukup tertata dan bersih, penduduknya pun punya respon yang baik dengan pendatang.

Sampai di pulau saya mencari tempat penginapan, jika pengunjung tidak ramai biasanya dipatok harga Rp 150000 untuk non AC dan Rp 200000 untuk AC per malam nya. Jika sedang ramai, harganya bisa lebih mahal Rp 50000.

Setelah menemukan penginapan, rasa-rasanya perlu untuk mengisi perut. Harga seafood disana rata-rata Rp 90000 untuk 4-5 orang. Lumayanlah walaupun menurut saya cara memasaknya kurang bagus untuk segi rasa yang dihasilkan.

Jalan-jalan malam pinggir laut sedikit untuk membuat rileks setelah berdesakan di kendaraan umum.

Setelah tengah malam, dan langit menunjukan tidak bersahabat, pulanglah kami ke Homestay. Hujan pun mengguyur pulau dari malam itu sampai keesokan paginya jam 11.

Karena bosan di kamar, ditemani gerimis kamipun berjalan-jalan keliling pulau, melihat seisi kampung, menyusuri pantai dan hutan mangrove.

Sayang pualu dengan penduduk ramah seperti itu punya pantai tidak terawat. Pantai yang penuh sampah, dan bukannya pasir putih yang kelihatan, tapi kepingan terumbu karang yang rusak.

Waktunya untuk kembali ke rutinitas ibu kota, walaupun sebenarnya masih ada 2 pualu yang bisa dikunjungi, yaitu cagar alam Pulau Rambut dan Tempat sejarah peninggalan Belanda di Pulau Onrust. Tapi karena hari sedang sepi pengunjung jadi tidak ada perahu yang mengantarkan pengujung untuk singgah di kedua pulau tersebut.

Usahakan sampai Tanjung Pasir sebelum jam 5 sore, karena angkot sudah tidak ada di atas jam 5 sore. Satu-satunya kendaraan untuk ke Kampung melayu adalah ojek. Biasa dipatok untuk harga Rp 20000, tapi tawar saja Rp 150000.

“Jika kalian ingin merasakan hal  berbeda dari usapan dingin angin gunung yang seperti pisau, cobalah untuk merasakan belaian angin pantai yang lembut”